Tampilkan postingan dengan label Relogion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Relogion. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Mei 2011

Rupa dan Bentuk Malaikat Jibril a.s


Pernahkah anda membayangkan wujud seorang malaikat?, atau pernahkah anda berusaha untuk mengenalnya?, malaikat adalah utusan dari sang Penguasa Alam Raya ini. Ia senantiasa hadir dalam setiap detik, setiap saat, bahkan setiap langkah gerak hidup kita. Malaikat jibril adalah salah satunya, ia mempunyai kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah swt., berbagai keistimewaan ia miliki, mulai dari jumlah sayap untuk terbang, sampai kemampuan-kemampuan lainnya yang sangat mengagumkan.

Nabi SAW bersabda : “ setelah allah menciptakan malaikat Jibril a.s dengan rupa yang sebaik-baiknya, dan Dia jadikan untuknya enam ratus sayap, panjang setiap sayap-sayap berjarak antara Timur dan Barat, maka Jibril a.s memandang kepada dirinya, lalu berkata : “Tuhanku apakah engkau telah menciptakan makhluk lain yang lebih indah rupanya daripada aku?”. Allah swt menjawab : “tidak”. Maka bangkitlah Jibril a.s, lalu shalat dua raka’at karena rasa syukurnya kepada Allah swt. Dia berdiri pada setiap raka’atnya selama 20.000 tahun. Tatkala usai shalatnya, maka Allah swt berfirman :”Wahai Jibril, engaku telah menyembah aku dengan sesungguh-sungguhnya, dan tidak ada satupun yang menyembah Aku seperti ibadatmu itu. Akan tetapi akan datang di akhir zaman seorang Nabi yang mulia yang Aku kasihi, bernama Muhammad, dan dia mempunyai umat yang lebih dan berdosa. Mereka melakukan shalat dua raka’at dengan lalai dan tidak sempruna, dalam waktu yang sebentar saja (terburu-buru) dan pikiran-pikiran yang banyak dan dosa-dosa yang besar. Namun demi keperkasaan-Ku dan keagungan-Ku, sesungguhnya shalat mereka lebih Aku sukai daripada shalatmu. Karena shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan engkau shalat tanpa perintah-Ku.

JIbril a.s berkata : “Wahai Tuhanku, apakah yang engkau berikan kepada mereka sebagai imbalan dan ibadat mereka ?”.
Allah swt menjawab : “Aku berikan mereka surge Ma’wa”.

Maka Jibril a.s meminta izin kepada Allah swt untuk melihat surge itu. Allah swt mengizinkannya. Maka datanglah malaikat Jibril a.s lalu dia kepakkan seluruh sayap-sayappnya, kemudian ia pun terbang. Tiap kali dia buka sepasang sayap, dia dapat menempuh jarak sejauh perjalanan 300ribu tahun, dan tiap kali dia tangkupkan, dia dapat menempuh jarak seperti itu pula. Terbang sedemikian rupa selama 300ribu tahun, namun dia tidak mampu, kemudian hinggaplah ia pada baying-bayang sebuah pohon, dan dia bersujud kepada Allah swt, lalu berkata dalam sujudnya : “Tuhanku, apakah aku telah mencapai separuh surge itu, atau sepertiganya, atau seperempatnya ?”.

Allah swt menjawab : “ Wahai Jibril, sekiranya kamu terbang selama 300ribu tahunpun, dan walaupun Aku berikan kepadamu kekuatan lagi seperti kekuatanmu itu serta sayap-sayap lagi seperti sayap-sayapmu itu, lalu engkau terbang seperti yang telah engkau lakukan. Namun kamu tidak akan mencapai sepersepuluhnya dari apa yang Aku berikan kepada umat Muhammad sebagai imbalan dari shalat mereka dua raka’at”. (Misykat al-Anwar).

Sumber : Rahmad Ramadhana Al-Banjar.Surya Media.Yogyakarta: 2009.

Minggu, 24 April 2011

Apakah Mereka Tidak Memperhatikan Unta?


Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini.
Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta.
Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan. (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)
Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.
Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.
Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.
Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.
Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.
Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.
Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini. 
Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala
sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Alquran:
Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan – Nya meliputi segala sesuatu. (QS. Thaahaa, 20:98)
Sumber : Harun Yahya