Selasa, 05 Juli 2011

Manusia Pertama Bukan Adam



Benarkah Adam dilahirkan? Jika ya, siapakah orang tuanya? Berarti, Adam bukan manusia pertama? Apa bukti-buktinya? 

Adam adalah al insaan. Ia adalah spesies al basyar yang sudah perperadaban tinggi. Manusia pertama yang diciptakan Allah ternyata bukan Adam. Ia tidak pernah disebut secara eksplisit oleh al-qur’an. Allah selalu menyebut manusia pertama itu secara kolektif sebagai al baysar. Karena itu, tidak ada penjelasan rinci tentang siapa dia dan bagaimana rupanya.

Al-qur’an tidak pernah menyebut Adam sebagai manusia pertama. Demikian pula istrinya, bukanlah manusia kedua yang diciptakan setelah Adam.

Banyak ayat al-qur’an yang justru memberikan indikasi kuat bahwa Adam dan Hawa adalah salah satu saja dari sekian banyak umat-umat manusia yang sudah ada pada waktu itu.

[11]. Sesungguhnya kami Telah menciptakan kamu sekalian (Adam), lalu kami bentuk tubuh kalian, Kemudian kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali iblis. dia tidak termasuk mereka yang bersujud (Q.S Al-A’raaf [7] :11).
Ayat diatas dimulai dengan kalimat ‘Menciptakan kamu sekalian’ lalu Kami bentuk tubuh kalian’. Artinya, waktu itu Allah sudah menciptakan banyak manusia di muka Bumi. Baru kemudian memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam.

Sayangnya, dalam kitab terjemahan bahasa Indonesia kata kum ditafsirkan sebagai Adam. Disebelah kata ‘kamu’ di beri penjelasan dengan kata dalam kurung – (Adam). Padahal kita tahu bahwa kum itu adalah bemakna jamak – kalian semua.

Ini semakin jelas kalau kita baca ayat sebelumnya, berikut ini. Bahwa yang dimaksud dengan kum itu adalah bangsa manusia secara keseluruhan. Spesies manusia.

[10]. Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. amat sedikitlah kamu bersyukur (Q.S Al-A’raaf [7]: 10).
Dari dua ayat diatas, kita bisa memperoleh kesimpulan bahwa Allah terlebih dahulu menciptakan bangsa manusia di muka Bumi, dengan segala sumber penghidupannya. Dan, kemudian memilih salah satu diantaranya sebagai khalifah di muka Bumi. Dialah Adam. Ditandai dengan perintah kepada malaikat untuk bersujud kepadanya.

Kalau Adam memang manusia pertama, ayatnya tidak akan berbunyi demikian. Diawalnya pasti Allah mengatakan kepada Adam dalam bentuk tunggal : “Walaqad khalaqnaka – Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan kamu (Adam)....”. tetapi ternyata menggunakan kum.

Bukti lain tentang Adam bukan manusia pertama adalah ketika Allah berkata kepada malaikat ingin menjadikan Adam sebagai khalifah di muka Bumi.

[30]. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (Q.S Al-Baqarah [2] : 30).
Ayat ini sering dipakai oleh sebagian besar kita untuk menjelaskan Adam adalah manusia pertama karena di sana digambarkan dialog antara Allah dengan malaikat untuk menjadikan Adam sebagai khalifah di muka Bumi. Padahal justru ayat ini menegaskan bahwa Adam bukanlah manusia pertama. Melainkan salah satu manusia terpilih dari sekian banyak manusia yang sudah ada di jaman itu.

Ada dua hal yang menunjukkan itu. Yang pertama, adalah kata inni ja’ilun fil ardhi khalifah – “sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.

Kalimat itu tidak menggunkan kalimat ‘menciptakan’ (khalq) melainkan menggunakan kata ‘menjadikan’ (ja’ala). Jadi bukan mengadakan dari ‘tidak ada’ menjadi ‘ada’, melainkan ‘memilih’ dari yang sudah ada menjadi khalifah.

[33]. Sesungguhnya Allah Telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing) (Q.S Ali Imran [3]: 33).
Allah menggunakan kata isthofaa yang secara eksplisit berarti ‘memilih dari yang sudah ada’. Dan lebih jelas lagi dalam ayat itu Allah membandingkan dengan nabi-nabi lainnya seperti Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran. Mereka semua adalah orang-orang yang terpilih pada jamannya.

[26]. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (insan) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (Q.S Al-Hijr [15]: 26).
Kalau Anda cermati, ayat diatas tidak bercerita tentang penciptaan seorang manusia melainkan manusia secara kolektif. Yang digunakan adalah kata al insaan. Sayangnya, sekali lagi dalam kitab terjemahan diberi penjelasan dalam kurung – (Adam). Ini menjebak pemahaman orang-orang yang hanya membaca dari terjemahan bahasa indonesianya. Seakan-akan ayat itu bercerita tentang penciptaan Adam sebagai manusia pertama.

Dan masuh banyak lagi ayat yang memberikan pemahaman bahwa Adam bukanlah manusia pertama di muka Bumi. Meskipun pada beberapa ayat, seringkali agak membingungkan jika dipahami secara sebagian ayat-ayat itu memiliki penjelasan d ayat lainnya.

Itulah beberapa bukti-bukti yang di kemukakan oleh Agus Mustofa dalam bukunya yang berjudul “Ternyata Adam Dilahirkan” yang menyatakan bahwa Adam bukanlah manusia pertama. So, mengenai percaya atau tidak, itu kembali lagi kepada keyakinan kita.

Wallahu ‘alam bisoab


Agus Mustofa.Ternayat Adam Dilahirkan.Padma Press.Surabaya: 2007.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar