Senin, 27 Juni 2011

Mayit Tersiksa Karena Ratapan Orang Yang Meratapinya



Imam Bukhari dan Muslim meneluarkan riwayat dari Aisyah r.ha., sesungguhnya telah dikatakan kepadanya bahwa Ibnu Umar twlah meriwayatkan dari Nabi saw., “Sesungguhnya mayit itu disiksa karena tangisan orang yang hidup.” Aisyah r.ah., berkata, “Abu Abdurrahman telah bingung. Sesungguhnya beliau mengatakan, ‘keluarga mayit menangisinya dan sesungguhnya ida disiksa karena dosanya’.”
Ibnu Sa’d meriwayatkan dari Yusuf bin Malik, ia berkata, “Aku melihat Ibnu Umar menghadiri jenazah Rafi’ bin Khadij, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya mayit itu disiksa karena orang yang hidup menangisinya.’ Maka Ibnu Abbas berkata, ‘Sesungguhnya mayit itu tidak disiksa karena tangisan orang yang hidup.’ Namun sungguh ada ada hadits yang mengatakan, ‘Mayit itu disiksa karena tangisan orang yang hidup’.”
Abu Ya’la mgneluarkan riwayat dari Abu Bakar r.a., “Kepada mayit dipercikkan air panas karena tangisan orang yang hidup.” Umar bin Khattab juga meriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata, “Abdullah bin Rawahah telah pingsan. Lalu seseorang telah meratapinya. Kemudian Nabi saw masuk dan dia telah sadarkan diri. Dia berkata. ‘Wahai Rasululllah saw, aku tadi telah pingsan, lalu seorang wanita telah meratapiku sembari berkata, ‘Duhai alangkah sedihnya, alangkah takutnya!’ Maka malaikat mendatangiku dengan gada ditangannya, seraya berkata, ‘Apakah kamu seperti yang ia katakan itu?’ Aku menjawab, ‘Tidak’. Jika aku menjawab ‘Iya’, tentu dia akan memukulku’.” Al-hakim meriwayatkan dari Nu’man, ia berkata, “Abdullah bin Rawahah telah pingsan dan berkata, ‘Wahai saudaraku, wahai yang begini, wahai yang begitu.’ Berulang kali ia meratapinya. Ketika sadar, ia berkata, “Tidaklah kamu mengatakan sesuatu, kecuali dikatakan kepadaku; kamu demikian itu’?”.

Syaikh Ali Ahmad Abdul ‘Al Ath-Thahthawi.Misteri Ruh, Mimpi, dan Orang-orang yang Hidup Setelah Mati.Citra Risalah.Jakarta Selatan: 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar