Senin, 08 Agustus 2011

Mengapa Permulaan Ciptaan Adalah Pena dan Kemudian Adalah Adam










Permulaan ciptaan adalah pena, yaitu untuk menulis seluruh takdir. Lalu
Adam dijadikan sebagai ciptaan yang berikutnya, dan hal itu mengandung banyak
hikmah di dalamnya, yaitu:





  1. Memberikan pondasi dan mendahulukan pembangunan
    rumah sebelum penghuninya.

  2. Sesungguhnya Adam adalah target atau tujuan bagi
    makhluk lainnya; di mana langit, bumi, matahari, bulan, darat, dan lautan
    diciptakan karenanya.

  3. Sesungguhnya pekerja terbaik dan paling cerdik
    adalah mengakhiri kerjanya dengan amalan terbaik, dan mengakhiri pula
    dengan tujuannya. Sebagaiman fundamen lebih didahulukan.

  4. Sesungguhnya watak manusia itu selalu
    memperhatikan yang terakhir. Oleh karena itu, Nabi Musa berkata keada ahli
    sihir:



Lemparkanlah apa yang kalian hendak lemparkan (Yunus, 80)


Ketika orang-orang telah melihatnya, lalu meraka ingin
melihat apa yang terjadi sesudahnya.


  1. Sesungguhnya Allah telah mengakhiri kitab Nabi
    dan umat ang terbaik sampai akhir zaman. Lalu akhirat didahulukan lebih
    baik daripada dunia, dan hal yang terakhir merupakan penyempurnaan bagi
    yang permulaan.

  2. Sesungguhnya Allah telah menghimpun seluruh apa
    yang telah dipisah-pisahkan di dunia ini dalam diri Adam. Adam adalah alam
    kecilmu, dan di dalam tubuhnya terdapat seluruh alam besar.

  3. Sesungguhnya Adam adalah inti wujud, buahnya,
    dimana sudah layak sekali ia diciptakan setelah beberapa alam atau ciptaan
    lainnya.

  4. Sesungguhnya termasuk penghormatan Adam di mata
    penciptanya adalah Dia telah mempersiapkan segala apa yang mengandung
    kemaslahatan, segala kebutuhan, sarana kehidupan, dan sarana untuk
    bertahan cukup lama. Adam memandang, lalu ia telah melihat segala
    sesuatunya telah tersedia.

  5. Sesungguhnya Allah telah menampakkan kehormatan
    Adam dan keutamaannya di atas seluruh makhluk-Nya. Oleh karena itu
    malaikat berkata: “Hendaklan Allah menciptakan makhluk sekehendak-Nya. Dia
    menciptakan makhluk yang lebih utama atas seluruh makhluk, yaitu Adam
    (manusia).” Ketika Adam diciptakan, lalu para malaikat diperintahkan untuk
    menghormatinya dengan bersujud, maka tampaklah kehormatan dan keutamaannya
    atas mereka dengan ilmu dan makrifat.



Ketika Adam terjerat masalah dosa, maka malaikat
mengira bahwa keutamaan dan kemuliaannya telah terhapus, dan malaikat tidak
memandang taubat yang dijalankan oleh Adama sebagaimana pengabdian diri kepada
Allah. Ketika Adam diterima taubatnya, dan telah menjalankan ibadah itu, maka
malaikat telah mengerti bahwa Allah telah menitipkan tahasia di dalam
makhluk-Nya yang sulit diketahui.


  1.  Sesungguhnya Allah swt ketika memulai
    menciptakan alam, maka terlebih dahulu Allah menciptakan pena. Hingga
    layak sekali apabila diakhiri dengan penciptaan manusia. Sesungguhnya pena
    adalah alat untuk ilmu, dan manusia adalah orang yang bisa menerima ilmu. Oleh
    karena itu, Allah menampakkan keutamaan Adam atas malaikat-Nya dengan ilmu
    yang khusus bagi manusia, dan bukan yang lainnya.






Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.Memetik Manfaat Al-Qur’an. Daar Al Yaqiin li An Nasyar wa At
Tauzii’, Mesir, Al Manshur.2000.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar