Senin, 05 September 2011

Alasan Mengapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat Dibandingkan Perjalanan Pergi














Liputan6.com, Den Haag: Kebanyakan orang yang pulang dari liburan merasa
bahwa perjalanan pulang ke rumah jauh lebih cepat daripada perjalanan pergi.
Padahal jarak keduanya sama, namun perjalanan pulang tampak terasa lebih
pendek.





Para ilmuwan percaya efek perjalanan pulang ini tidak disebabkan oleh
rute perjalanan pulang yang sudah dikenal, seperti yang diduga sebelumnya.
Tetapi karena harapan yang berbeda.
"Orang-orang sering meremehkan berapa lama perjalanan yang
dibutuhkan untuk pergi keluar dan ini alasan pengalamannya terasa
panjang," kata Peneliti Niels van de Ven, dari Tilburg University di
Belanda
.





"Berdasarkan pada perasaan itu, pelancong mengharapkan perjalanan pulang
juga terasa lama juga, dan ini kemudian ternyata lebih pendek dari yang
diharapkan".





Sebuah estimasi waktu perjalanan yang terlalu optimis mengarah ke ilusi
perjalanan pulang yang lebih pendek, kata para peneliti.
Kesimpulan ini didasarkan pada tiga studi singkat terhadap 350 orang yang
berlibur dengan bus, dengan sepeda, atau menonton video orang yang naik sepeda.
Penelitian ini diterbitkan dalam Buletin Springers Psychonomic Bulletin &
Review.





Ketika perkiraan durasi dibandingkan, responden berpikir bahwa perjalanan
pulang rata-rata 22 persen lebih cepat daripada perjalanan pergi. Efek
perjalanan pulang itu sangat besar bagi peserta yang melaporkan bahwa
perjalanan awal yang panjang terasa mengecewakan.
Selanjutnya, ketika satu kelompok peserta diberitahu bahwa perjalanan
mendatang akan tampak panjang, efek perjalanan pulang menghilang. Ironisnya,
memberitahu peserta bahwa perjalanan mendatang akan menjadi sangat lama
memimpin mereka untuk mengalami perjalanan yang memakan waktu sedikit.





Sampai sekarang, penjelasan populer untuk perjalanan pulang yang terasa
pendek adalah lebih dikenal dan lebih mudah diprediksi daripada perjalanan
pergi. Namun dalam penelitian mereka, para peneliti menunjukkan bahwa
penjelasan ini tidak mungkin.
Asisten penulis Michael Roy, dari Elizabethtown College di Pennsylvania,
mengatakan: "Efek perjalanan pulang juga ada ketika responden mengambil
rute kembali yang berbeda, namun jarak yang sama". "Anda tidak perlu
mengenali rute untuk mengalami efek".
Para peneliti berharap dapat menjelaskan lebih dari sekadar efek
perjalanan pulang. "Temuan pada efek perjalanan pulang ini dapat membantu
kita membuat prediksi baru tentang bagaimana orang mengalami durasi itu,
meskipun mereka tidak berhubungan dengan perjalanan." kata Profesor van de
Ven.(Dailymail/MEL)





Sumber : Kaskus





Tidak ada komentar:

Posting Komentar