Senin, 12 September 2011

Pusat-pusat Peradaban Islam : Baghdad



Kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua,Al-Manshur (754-775 M) pada tahun 762 M. setelah mencari-cari daerah yangstrategis untuk ibu kotanya, pilihan jatuh pada daerah yang sekarang dinamakanBaghdad, terletak di pinggir sungai Tigris. Al-Manshur sangat cermat dan telitidalam masalah lokasi yang akan dijadikan ibu kota. Ia menugaskan beberapa orangahli untuk meneliti dan mempelajari lokasi. Bahkan, ada beberapa orang diantara mereka yang diperintahkan tinggal beberapa hari di tempat itu padasetiap musim yang berbeda, kemudian para ahli tersebut melaporkan kepadanyatentang keadaan udara, tanah dan lingkungan. Setelah penelitian saksama itulah daerahini ditetapkan sebagai ibu kota dan pembangunan pun di mulai. Menurut ceritarakyat, daerah ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan,raja Persia yang masyhur, dimusim panas. Baghdad berarti “taman keadilan”.Taman itu lenyap bersama hancurnya kerajaan Persia. Akan tetapi nama itu tetap menjadikenangan rakyat.

Dalam pembangunan kota ini, Khalifah memperkenalkanahli bangunan yang terdiri dari arsitektur-arsitektur, tukang batu, tukangkayu, ahli lukis, ahli pahat dan lain-lain. Mereka didatangkan dari Syiria,Mosul, Basrah dan Kufah yang berjumlah sekitar 100.000 orang. Kota iniberbentuk bundar. Di sekelilingnya dibangun dinding tembok yang besar dantinggi. Di sebelah luar dinding tembok, digali parit besar yang berfungsisebagai saluran air dan sekaligus sebagai benteng. Ada empat buah pintu gerbangdi seputar kota ini, disediakan untuk setiap orang yang ingin memasuki kota. Keempatpintu gerbang itu adalah Bab al-Kufah, terletakdi sebelah barat daya, Bab al-Syam dibarat laut, Bab al-Bashrah ditenggara, dan Bab al-Khurasan ditimur laut. Di antara masing-masing pintu gerbang ini, di bangun 28 menarasebagai tempat pengawal Negara yang bertugas mengawasi keadaan di luar. Di atassetiap pintu gerbang dibangun suatu tempat peristirahatan yang dihiasi denganukiran-ukiran yang indah dan menyenangkan. Di tengah-tengah kota terletak istanaKhalifah menurut seni arsitektur Persia. Istana ini dikenal dengan nama al-Qashr al-Zahabi, berarti istana emas.Istana ini dilengkapi dengan bangunan masjid, tempat pengawal istana, polisi,dan tempat tinggal putra-putri dan keluarga Khalifah. Disekitar istana dibangunpasar tempat perbelanjaan. Jalan raya menghubungkan empat pintu gerbang.

Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusatperadaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya, PhilipK. Hitti menyebutnya sebagai kota intelektual. Menurutnya, di antara kota-kotadunia, Baghdad merupakan professor masyarakat Islam. Al-Manshur memerintahkan penerjemahanbuku-buku ilmiah dan kesusastraan dari bahasa asing: India, Yunani lama, Bizantium,Persia, dan Syiria. Para peminat ilmu dan kesusastraan segeraberbondong-bondong datang ke kota ini.

Setelah masa al-Manshur, kota Baghdad menjadi lebihmasyhur lagi karena perannya sebagai pusat perkembangan peradaban da kebudayaanIslam. Banyak para ilmuwan dari berbagai daerah datang ke kota ini untukmendalami ilmu pengetahuan yang ingin dituntutnya. Masa keemasan kota Baghdadterjadi pada zaman pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyd (786-809 M) dan anaknyaAl-Ma’mun (813-833 M). Dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradabanIslam ke seluruh dunia. Prestise politik, supremasi ekonomi, dan aktivitasintelektual merupakan tiga keistimewaan kota ini. Kebesarannya tidak terbataspada negeri Arab, tetapi meliputi seluruh negeri Islam. Baghdad ketika itumenjadi pusat peradaan dan kebudayaan yang tertinggi di dunia. Ilmu pengetahuandan sastra berkembang sangat pesat. Banyak buku filsafat yang sebelumnya dipandangsudah “mati” dihidupkan kembali dengan di terjemahkan ke dalam bahasa Arab. KhalifahAl-Ma’mun memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan buku-buku ilmupengetahuan. Perpustakaan itu benama Baital-Hikmah.

Disampung itu, banyak berdiri akademi, sekolah tinggidan sekolah biasa yang memenuhi kota itu. Dua diantaranya yang terpentingadalah perguruan Nizhamiyyah, didirikan oleh Nizham Al-Mulk, wazir SultanSeljuk, pada abad ke-5 H dan perguruan Mustansiriyah, didirikan dua abadkemudian oleh Khalifah Mustanshir Billah.

Dalam bidang sastra, kota Baghdad terkenal denganhasil karya yang indah dan digemari orang. Di antara karya sastra yang terkenalialah Alf Lailah wa Lailah, atau kisahseribu satu malam. Di kota Baghdad ini, lahir dan muncul para saintis, ulama,filofof, dan sastrawan Islam yang terkenal, seperti al-Khwarizm (ahli astronomidan matematika, penemu ilmu aljabar, al-Kindi (filosof Arab pertama), al-Razi(filosof, ahli fisika dan kedokteran), al-Farabi (filosof besar yang dijulukidengan al-Mu’allim al-Tsani, gurukedua setelah Aristoteles), tiga pendiri madzhab hukum Islam (Abu Hanifah,Syafi’I, dan Ahmd ibn Hambal), Al-Ghazali (filosof, teolog, dan sufi besardalam Islam yang dijuluki dengan Hujjahal-Islam), Abd Al-Qadir Al-Jilani (pendiri tarekat qadariyah), Ibn Muqaffa’(sastrawan besar) dan lain-lain.

Dalam bidang ekonomi, perkembangannya berjalan seiringdengan perkembangan politik. Pada masa Harun Al-Rasyd dan Al-Ma’mun,perdagangan dan industry berkembang pesat. Kehidupan ekonomi kota ini didukungoleh tiga buah pelabuhan yang ramai dikunjungi para kafilah daganginternasional.

Banyaknya orang suci yang dikebumikan di dalam batasdan sekitar tembok kota dan makamnya menjadi pusat tempat ziarah bagi orangMuslim, menyebabkan kota Baghdad mendapat julukan Benteng Kesucian. Di sinilah istirahat Imam Musa Al-Kazhim (Imamketuju Syi’ah). Di sini pula dimakamkan Imam Abu Hanifah. Sebagai ibu kotakerajaan, tentu banyak pula yang dikebumikan di sini para khalifah danpermaisurinya.

Kota yang terletak di tepi Barat sungai Tigris itumuncul sebagai kota yang terindah dan termegah di dunia waktu itu. Pada masakegemilangannya, sebelum dihancurkan oleh tentara Mongol, kota itumemperlihatkan pemandangan yang elok dan mempesona.

Semua kemegahan, keindahan dan kehebatan kota Baghdaditu sekarang hanya tinggal kenangan. Semuanya seolah-olah hanyut di bawa arussungai Tigris, seolah kota ini dibumihanguskan oleh tentara Mongol di bawahpimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M. Semua bangunan kota, termasuk istana emastersebut dihancurkan. Pasukan Mongol itu juga menghancurkan perpustakaan yangmerupakan gudang ilmu dan membakar buku-buku yang terdapat di dalamnya. Padatahun 1400 M, kota ini diserang pula oleh pasukan Timur Lenk, dan tahun 1508 Moleh tentara kerajaan Safawi. Kota Baghdad, ibu kota Irak sekarang, memangmengambil lokasi yang sama, tetapi ia sama sekali tidak mencerminkan kemajuanBaghdad lama.

Dr. Badri Yatim, M.A.”SejarahPeradaban Islam Dirasah Islamiyah II”.PT Raja GrafindoPersada.Jakarta:2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar