Selasa, 13 September 2011

Fenomena Hujan Darah dan Hujan Katak Sudah Ada di Alquran?



Meski sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, fenomena hujanberwarna merah kembali ramai dibicarakan. Di India, para penduduk lokal daerahKerala menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah sepertidarah. Mereka melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahuluiturunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.

Contoh air hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti olehilmuwan independen, Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas MahatmaGandhi. Pertama kali mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalahpartikel pasir yang terbawa dari gurun Arab. Di Universitas Sheffield, Inggris,seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa unsurmerah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasilmenemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasilmengekstraknya.

Sedangkan hujan hewan terjadi pada Juni 2009 di Jepang. Hewan inimemiliki panjang dengan diameter 5 cm berbentuk seperti ikan dan kodok, sejauhini tidak ada yang dapat menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Beberapaorang menyebutkan ini merupakan fenomena langka yang pernah terjadi yangdiakibatkan perubahan cuaca yang tidak menentu di negara sakura ini. Bagianmeteorologi Jepang juga tidak dapat menjelaskan apa penyebab terjadinya haltersebut. (Sumber: Athepostrad)

Beberapa orang yang seperti menuhankan ilmu pengetahuanmenyebutnya sebagai fenomena alam. Saya tidak menolak adanya proses alam,karena hal itu sesuatu yang natural dan sudah menjadi ketetapan-Nya. Istilahagama menyebutnya sunatullah. Tapi terkadang, kita melupakan sumber segalasebab musabab dan sumber segala sesuatu, yakni Tuhan semesta alam. Apa yang hendakditampakkan adalah Kekuasaan-Nya yang maha dan tunggal. Agar kita, manusia,tidak lagi sombong dengan menuhankan segala ilmu pengetahuan alam dan melupakanadanya Pencipta alam.

Alquran dan Injil mengisahkan tentang kesombongan Firaun dankaumnya. Jika diberi kebaikan dan kemakmuran dari Tuhan, mereka berkata,“Inilah usaha kami.” Manusia zaman sekarang juga ada yang seperti ini, ketikasukses mereka berkata, “Ya, karena usaha saya, saya ini berhasil.” Jika ditimpakesusahan, kaum Firaun melemparkan sebab kesialan itu kepada Musa danpengikutnya. (QS. 7: 131)

Seolah menantang dan keras kepala, pengikut Firaun berkata,“Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami untuk menyihir kamidengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu.” (QS.7: 132). Firaun dan pengikutnya yang masih ada hingga sekarang ini meledekbahwa bukti kekuasaan Tuhan yang disampaikan melalui Musa (Moses) dan Harun(Aaron) as. itu sebagai sihir. “Maka Kami kirimkan kepada mereka topan(thûfân), belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapimereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.” (QS. 7:133)

Jadi, apa yang terjadi di zaman sekarang bukanlah sesuatu fenomenabaru dan menganehkan. Zaman dahulu, sebagai bukti bagi orang yang ingkar kepadaTuhan, Allah sudah tampakkan kuasa-Nya. Hanya orang-orang yang sadar danberpikir yang dapat mengambil pelajaran. Wallahualam.

Sumber : Kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar