Jumat, 09 September 2011

Cirebon : Kerajaan Islam Keempat di Tanah Jawa



Kesultanan Cirebon adalah kerajaan Islam pertama diJawa Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati.

Di awal abad ke-16, Cirebon masih merupakan sebuahdaerah kecil di bawah kekuasaan Pakuan Pajajaran. Raja Pajajaran hanyamenempatkan juru labuhan di sana, bernama Pangeran Walangsungsang, seorangtokoh yang mempunyai hubungan darah dengan raja Pajajaran. Ketika berhasilmemajukan Cirebon, ia sudah menganut agama Islam. Disebutkan oleh Tome Pires, Islamsudah ada di Cirebon sekitar 1470-1475 M. akan tetapi, orang yang berhasilmeningkatkan status Cirebon menjadi sebuah kerajaan adalah Syarif Hidayat yangdikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati,  pengganti dan keponakan dari PangeranWalangsungsang. Dialah pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan kemudian jugaBanten.

Sebagai keponakan dari Pangeran Walangsungsang, SunanGunung Jati juga mempunyai hubungan darah denganraja Pajajaran. Raja yangdimaksud adalah Prabu Siliwangi, yang nikah dengan Nyai Subang Larang 1422.Dari perkawinannya itu lahirlah tiga orang putra, masing-masing RadenWalangsungsang, Nyai Lara Santang, dan raja Sengara. Sunan Gunung Jati adalahputra Nyai Lara Santang dari perkawinannya dengan Maulana Sultan Mahmud aliasSyarif Abdullah dari Bani Hasyim, ketika Nyai itu naik haji.

Disebutkan, Sunan Gunung Jati lahir tahun 1448 M danwafat pada 1568 M dalam usia 120 tahun. Karena kedudukannya sebagai slahseorang Wali Songo, ia mendapat penghormatan dari raja-raja lain di Jawa,seperti Demak dan Pajang. Setelah Cirebon resmi bediri sebagai sebiah kerajaanIslam yang bebas dari kekuasaan Pajajaran, Sunan Gunung Jati berusaha meruntuhkankerajaan Pajajaran yang masih belum menganut Islam.

Dari Cierbon, Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam kedaerah-daerah lain di Jawa Barat seperti Minangkabau, Kuningan, Kawali (Galuh),Sunda Kalapa, dan Banten. Dasar bagi pengembangan Islam dan perdagangan kaumMuslimin di Banten diletakkan oleh Sunan Gunung Jati tahun 1524 atau 1525 M.ketka ia kembali ke Cirebon, Banten diserahkan kepada anaknya, SultanHasanuddin. Sultan inilah yang menurunkan raja-raja Banten. Ditangan raja-rajaBanten tersebut, akhirnya, kerajaan Pajajaran dikalahkan. Atas prakarsa SunanGunung Jati juga penyerangan ke Sunda Kalapa dilakukan (1527 M). penyeranganini dipimin oleh Falatehan dengan bantuan tentara Demak.

Setelah Sunan Gunung Jati wafat, ia diganti olehcicitnya yang terkenal dengan gelar Pangeran Ratu atau Panembahan Ratu. PanembahanRatu wafat tahun 1650 dan digantikan oleh putranya yang bergelar PanembahanGirilaya.

Keutuhan Cirebon sebagai satu kerajaan hanya sampaipangeran Giriliya itu. Sepeninggalnya, sesuia dengan kehendaknya sendiri, Cirebondiperintah oleh dua orang putranya, Martawijaya atau Panembahan Sepuh danKartawijaya atau Panembahan Anom. Panembahan Sepuh memimpin kesultanan Kasepuhansebagai rajanya yang pertama dengan gelar Samsuddin, sementara Panembahan Anom memimpinkesultanan Kanoman dengan gelar Badruddin.

Dr. Badri Yatim, M.A.”SejarahPeradaban Islam Dirasah Islamiyah II”.PT Raja GrafindoPersada.Jakarta:2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar