Sabtu, 10 Desember 2011

Belajar Bahasa Asing Bisa Buat Anda Pintar




Bagisebagian orang, mempelajari bahasa asing terasa susah dan sangat membebaniotak. Namun menurut penelitian, belajar bahasa asing justru bagus untuk otakkarena jadi lebih terbiasa untuk melihat sesuatu dari sisi yang berbeda.

Bahasa mewakili dunia dalam cara tertentu. Misalnya,bahasa mengajarkan kita bahwa pink bukan warna yang sama seperti merah, danabu-abu tidak sama dengan hitam. Akademisi dari Universitas Newcastle danUniversitas York di Inggris mendukung anggapan yang mengatakan bahwa belajarbahasa membuat seseorang menjadi lebih pintar dengan dasar ilmiah yang kuat.

Bahasa yang berbeda juga mewakili makna yangberbeda. Sebagai contoh, dalam Bahasa Inggris, blue artinya biru. Sedangkandalam Bahasa Italia, biru disebut dengan dua nama, celeste untuk biru muda, danblu untuk biru gelap. Jadi, ketika seorang yang biasa berbicara Bahasa Inggrismempelajari Bahasa Italia, ia harus belajar untuk berpikir tentang warna yangberbeda untuk menggunakan kata dengan benar.

"Kami sudah tahu bahwa mempelajari bahasa lainmeningkatkan pengetahuan kita tentang bahasa ibu kita, dan penelitian jugasudah membuktikan bahwa mempelajari bahasa lain memiliki efek positif padaotak," kata Prof Vivian Cook dari Newcastle University seperti dilansiroleh Medicalxpress.com.

"Anak-anak muda saat ini berpendapat bahwamenguasai dua bahasa dapat menunda timbulnya kepikunan ketika sudah tua,"lanjutnya.

Para peneliti ingin mengambil langkah lebih lanjutuntuk melihat apakah menguasai dua bahasa bisa menjadi semacam bentuk latihanpikiran. Berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa mempelajari dua bahasatidak secara langsung mengubah cara seseorang melihat dunia. Efek positifmenguasai bahasa lain adalah karena mempelajari bahasa baru menyebabkanseseorang merangkul konsep baru yang tidak terwakili dalam bahasa ibu.

"Jika saya meminta Anda untuk memikirkan 'makansiang', Anda mungkin akan berpikir tentang sebuah sandwich dengan keripik. Jikasaya bertanya kepada orang Italia untuk memikirkan 'pranzo' (Bahasa Italiauntuk makan siang), dia akan memikirkan hidangan pasta, daging, dansayuran," jelas Dr Benedetta Bassetti dari University of York.

"Ada banyak bukti penelitian yang membenarkanbahwa orang yang menguasai dua bahasa berpikir dengan menggabungkan duapandangan yang mewakili dua bahasa yang mereka kuasai. Tapi terkadang merekajuga membuat konsep baru yang tidak datang dari salah satu dari bahasaitu," kata Prof Cook.

Pada tahun 1970-an, peneliti menemukan bahwaanak-anak yang berbicara dengan bahasa Inggris beranggapan bahwa waktu berjalandari kiri ke kanan. Namun anak-anak Arab berpikir sebaliknya, dan mereka yangmempelajari bahasa Inggris kemudian mengetahui bahwa kedua-duanya benar.

Prof Cook menemukan bahwa orang Italia menganggaprubah lebih cantik dan lebih lembut, sedangkan orang Jerman menganggap tikuslahyang lebih cantik dan lebih lembut. Hal ini terjadi karena rubah dalam tataBahasa Italia bersifat feminin dan dalam tata Bahasa Jerman bersifat maskulin.Sedangkan tikus bersifat maskulin dalam bahasa Italia dan feminin dalam BahasaJerman. Mereka yang menguasai kedua bahasa tersebut tidak akan terbingungkansebab persepsi mereka tidak berdasarkan tata bahasa.

Sumber :ForumkamiNET

Tidak ada komentar:

Posting Komentar