Minggu, 11 Desember 2011

Sejarah Dan Keunikan Gunung Bromo




Gunung Bromo (2.329 m dpl), adalah salah satu gunung daribeberapa gunung lainnya yang terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger,berdiri diareal Kaldera berdiameter 8-10 km yang dinding kalderanyamengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ± 60-80 derajat dantinggi berkisar antara 200-600 meter.
Daya tarik Gunung Bromo yangistimewa adalah kawah di tengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentangluas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkanasap putih setiap saat, manandakan Gunung ini masih aktif.

Sejarah Pembentukan
Menurut sejarah terbentuknya GunungBromo dan lautan pasir berawal dari dua gunung yang saling berimpitan satu samalain. Gunung Tengger (4.000 m dpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggipada waktu itu. Kemudian terjadi letusan kecil, materi vulkanik terlempar ketenggara sehingga membentuk lembah besar dan dalam sampai ke desa sapi kerep.Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari delapankilometer. Karena dalamnya kaldera, materi vulkanik letusan lanjutan tertumpukdi dalam dan sekarang menjadi lautan pasir dan di duga dulu kala pernah terisioleh air dan kemudian aktivitas lanjutan adalah munculnya lorong magma ditengahkaldera sehingga muncul gunung - gunung baru antara lain Lautan pasir, GunungWidodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo.

Legenda Masyarakat
Menurut legenda dijelaskan tentangasal usul Suku Tengger ini. Dahulu di pulau Jawa di perintah oleh RajaBrawijaya dari Majapahit yang mempunyai anak perempuan bernama Rara Anteng yangmenikah dengan Joko Seger, keturunan Brahmana. Ketika terjadi pergolakan dipulau Jawa, sebagian masyarakat yang setia pada agama Hindu melarikan diri kepulau Bali. Sebagian lainnya menarik diri dari dunia keramaian dan bermukim disebuah dataran tinggi di kaki Gunung Bromo, dipimpin oleh Roro Anteng dan JokoSeger, jadilah mereka suku Tengger, kependekan dari Anteng dan Seger.

Komplek Pegunungan
Gunung Bromo termasuk bagian salahsatu gunung yang berada di Komplek Pegunungan Tengger. Pada hamparan pasir yangsangat luas (Laut Pasir) dengan gunung-gunung di tengahnya yaitu: G. Bromo(2.392 m dpl), G. Batok ( 2.440 m dpl), G. Widodaren (2.614 m dpl), G. Watangan(2.601 m dpl) dan G. kursi (2.581 m dpl). Dinding kaldera yang mengelilingilaut pasir sangat terjal dengan kemiringan ±60-80 derajat dan tinggi berkisarantara 200-600 meter. Di keliling kaldera Tengger terdapat beberapa gunungdiantaranya adalah G. Penanjakan (2.770 m dpl.), G. Cemorolawang, G. Lingker(2.278m dpl.), G. Pundak Lembu (2.635 m dpl.), G Jantur (2.705 mdpl.),G.Ider-ider (2.527 m dpl.) serta G.Mungal (2.480 m dpl.). Sedangkan padaKomplek Pegunungan Jambangan terdapat G. Lanang (2.313 m dpl), G Ayek-ayek(2.819 m dpl), G. Panggonan Cilik (2.883 m dpl), G Keduwung (2.334 m dpl), GJambangan (3.020 m dpl), G Widodaren (2.000 m dpl), G Kepolo (3.035 m dpl), GMalang (2.401 m dpl), dan G Semeru (3.676 m dpl).

Menikmati Matahari Terbit
Salah satu atraksi yang palingmenarik di atas Gunung Bromo adalah Matahari terbit. Gumpalan awan yang menutuplangit perlahan - lahan tersibak oleh bola putih kekuning - kuningan. Cahayamerah merona diufuk timur. Perlahan - lahan timbulah temberang yang kianmembesar hingga membentuk setengah lingkaran sang surya y\nang merah menyala.Berangsur - angsur warnanya berubah menjadi keemasan. Udara sekitar mulaimenerang. Mulailah suatau hari dan kehidupan yang baru.
Semuanya mengingatkan kita akankebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Kecuali di puncak Bromo, atraksi matahari terbitbisa di lihat di Puncak Pananjakan.

Upacara Kasada (kasodo)
Pada tanggal 14 dan 15 bulan keduabelas (tahun Jawa) atau bulan Desember/Januari (tahun Masehi) diadakanupacara Kasada. Dalam upacara ini dikorbankan sebagian hasil sawah, ladang danternak masyarakat dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo sebagai tandasyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain Upacara Kasodo juga di kenal UpacaraKaro Dan Ayak-ayak.

Menuju Lokasi
Dari Surabaya. Untuk menuju GunungBromo dari arah Pasuruan. Dari Surabaya kita naik bis menuju Probolinggo danturun di Pasuruan yang membutuhkan watu 1,5 jam. Selanjutnya naik colt menujuDesa Tosari - Wonokitri.
Di Wonokitri kita dapat bermalam dihotel atau losmen atau dapat juga langsung meneruskan per-jalanan menuju GunungPananjakan atau masuk ke lautan pasir menuju puncak Gunung Bromo.
Bila dari arah Probolinggo, kitanaik colt atau bis menuju Sukapura, kemudian kita terus ke Ngadisari. DariNgadisari naik kuda atau berjalan kaki menuju Cemoro lawang ± 3 km. Di Cemorolawang kita dapat bermalam di hotel atau losmen. Besuk pagi kita dapatmelanjutkan perjalanan ke kawah Gunung Bromo, yang dapat ditempuh denganberjalan kaki atau naik kuda yang disewakan oleh masyarakat setempat.
Kalau dari arah Malang kita bisalewat Jemplang, Ngadas. Dari Malang naik minibus menuju ke Tumpang (18 Km)sekitar 30 menit. Dari Tumpang perjalanan kita lanjutkan dengan naik Jeepmenuju ke Jemplang sekitar 1,5 jam perjalanan melewati Desa Gubuk Klakah danDesa Ngadas. Disekitar perjalanan kita dapat menyaksikan pemandangan alam yangberupa kebun-kebun penduduk yang berada di lereng-lereng gunung dan hutan alamyang masih asli. Memasuki Desa Ngadas di sekitar jalan kita melewati hutancemara yang tertata rapi. Kondisi jalan dari Tumpang menuju Jemplang sekarangsudah baik.
Dari Jemplang perjalanan kitateruskan menuju ke Gunung Bromo melewati jalan berbatu dan lautan pasir selama1 jam perjalanan dengan Trekking.
Bila lewat Purwodadi, dari KotaMalang kita naik Bus atau minibus menuju ke Purwodadi selam 30 menit. DariPurwodadi kita naik minibus menuju ke Desa Tosari, melewati Desa Nonggojajarselama 1,5 jam perjalanana. Dari Tosari kita teruskan menuju Wonokitri.
Menuju Kawah Gunung Bromo dapatdidaki melalui tangga buatan (249 buah), dari sini akan terlihat kawah Bromomengangah lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasarnya.

Sejarah letusan
Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai tempatwisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur,yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhirterjadi pada 2004.

Sejarah letusan Bromo:
2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955,1950, 1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910,1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886,1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858,1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820,1815, 1804, 1775, dan 1767.

Sumber : ForumkamiNET

Tidak ada komentar:

Posting Komentar