Senin, 19 Desember 2011

Mahasiswa Yogya Kembangkan Mesin Perontok Bulu Ayam




YOGYAKARTA - Limamahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas NegeriYogyakarta mengembangkan mesin perontok bulu ayam dengan kapasitas produksisekitar delapan ekor per menit.

"Dengan adanyamesin perontok bulu ayam itu, kuantitas dan kualitas produksi diharapkan dapatterpenuhi dengan pelayanan yang lebih mudah dan cepat," kata salah seorangmahasiswa yang mengembangkan mesin tersebut, Roma Afri Yanto, di Yogyakarta,Ahad (4/12).

Latar belakangpengembangan mesin itu karena tingkat konsumsi daging ayam tergolong palingtinggi jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi daging sapi dan daging unggaslainnya. Berdasarkan hasil survei di lapangan, beberapa mesin perontok buluayam yang sudah ada itu menunjukkan konstruksi dan komponennya masih sederhana.Sehingga, masih terdapat beberapa kekurangan atau kelemahan.

Roma mengatakankelemahan terlihat dari posisi motor yang terkunci pada dudukan motor sehinggatidak bisa mengatur kekencangan dan kelonggaran sabuk. Selain itu, pemilihanbahan juga kurang tepat dan dimensi mesin memakan banyak tempat sehingga kurangefisien.

Berdasarkananalisis terhadap mesin perontok bulu ayam yang sudah ada tersebut, Romabersama rekannya melakukan kreasi dan modifikasi sedemikian rupa untukmengoptimalkan kinerja mesin itu.

"Desain mesinperontok bulu ayam yang kami kembangkan lebih simpel dibandingkan denganalat-alat yang sudah ada di pasaran. Selain itu, mesin juga menggunakan bahan'stainless steel' sehingga antijamur," katanya.

Menurut dia, hasildesain dan gambar kerja mesin perontok bulu ayam tersebut mempunyai spesifikasiantara lain dimensi 570x570x1.210 meter, kecepatan putaran 250 rpm, berat mesinsekitar 85 kilogram, kapasitas produksi sekitar delapan ekor per menit. Sumberpenggerak motor listrik AC setengah tenaga kuda. Sistem transmisi meliputikomponen reduktor terdiri atas puli, V-belt, dan roda gigi payung.

Berdasarkan hasiluji kinerja, proses perontokan dan kinerja semua komponen sudah cukup baik. Initerbukti dengan sedikitnya getaran yang terjadi dan mampu merontokkan bulu-buluayam dalam waktu yang relatif singkat. "Berdasarkan hasil penghitungan,harga pokok produk mesin perontok bulu ayam ini adalah Rp 3,2 juta," kata Roma.

Selain Roma, empatmahasiswa lainnya adalah Ahmad Adid Setyawan, Dwi Riswanto, Herdiarto, dan TriWidanto. Ahmad bertugas menciptakan desain alat, Roma dan Dwi untuk bagianpermesinan, sedangkan Herdiarto dan Tri pada bagian fabrikasi.

Sumber : Republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar