Kamis, 15 Desember 2011

Turki akan Perbaiki Masjid Peninggalan Ustmani di Libya dan Gaza




ANKARA - Pemerintah Turki berencanauntuk merenovasi Masjid-masjid yang dibangun pada dinasti Ustmani di Libya danGaza. Rencana itu mengemuka setelah Turki mendapat laporan dari kedua negaraitu bahwa Masjid peninggalan Ustmani dalam kondisi memprihatinkan.

Hilmi Özkazanç, CEO PerusahanKontruksi Nurol mengatakan Turki akan memulai rencana itu dengan merenovasiMasjid Murad Agha di kota Tajura, dekat ibukota Libya, Tripoli. "Kami akandatang ke Tajura, pekan depan, untuk melihat apa yang bisa dilakukan untukmasjid. Kami perkirakan renovasi akan dilakukan akhir tahun ini," kata diaseperti dikutip todayszaman.com, Senin (5/12).

Sebelumnya, Özkazanç mengunjungiTajura bersama dengan Duta Besar Turki untuk Libya, Ali Kemal Aydn. Selamakunjungan Aydn mengatakan, "Masyarakat Libya akan mendirikan sebuah negarayang akan menjadi contoh kawasan, dan kami akan membantu mereka."

Masjid Murad Agha dibangun pada 1552oleh Agha, salah seorang komandan yang berperan dalam penaklukan Tripoli. Aghakemudian menjabat sebagai gubernur provinsi itu. Masjid ini memiliki arsitekturkhas dinasti Ustmani dengan lantai Masjid yang terbuat dari marmer dandiatasnya terdapat lengkungan yang menopang kubah.

Selama kunjungannya ke Libya,September lalu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi sejumlahmasjid bersama dengan Ketua Dewan Nasional Transisi Libya, Mustafa Abdal-Jalil.

Di Gaza, pemerintah lokal telahmeminta bantuan dari Turki dalam pembangunan beberapa masjid setelah rusakparah dalam Perang Gaza 2008-2009. Sebuah laporan yang dikeluarkan pejabatlokal di Gaza, ada kebutuhan mendesak untuk pembangunan Masjid mengingatpertumbuhan penduduk Gaza demikian cepat. Sementara, kapasitas Masjid yang adatidak lagi cukup menampung.

Selama konflik dengan Israel, 34Masjid di Gaza hancur dan 161 lainnya rusak parah. Biaya proyek renovasitersebut telah mendorong para pejabat di Gaza untuk mencari bantuan dari luar.Dana yang dibutuhkan untuk merenovasi Masjid-masjid tersebut mencapai $ 15juta.

Dengan biaya demikian besar,pemerintah lokal mengalami kesulitan untuk menanggungnya. Apalagi Israelmelakukan blokade ekonomi terhadap Gaza. Untuk itu, pejabat lokal Gaza memintabantuan Turki.

Gaza menjadi wilayah Utsmani pada1516 ketika Sultan Selim Yavuz menjalankan politik ekspansi ke Mesir. EvliyaCelebi, wisatawan dari Utsmani yang mengunjungi Gaza pada 1649 sempat menulisbahwa ada 11 masjid, dua kamar mandi, 600 toko dan 1.300 rumah yang dibangun padamasa Ustmani.

Pada 1660, Gaza menjadi ibukotaPalestina. Ustmani kehilangan Gaza setelah mengalami kekalahan dalam perangmelawan Inggris pada 7 November 1917.

Sumber : Republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar