Kamis, 20 Oktober 2011

Kecocokan Sifat Tidak Selalu Menghasilkan Perkawinan Bahagia



Seringkali seseorang yakin dengan hubungan cintanyakarena memiliki kecocokan sifat dengan pasangan. Survey terbaru membuktikan,hal tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh.

Untuk mempunyai pernikahan yang awet dan langgeng,banyak hal yang mempengaruhi. Jangan hanya terpaku pada kecocokan pribadisemata. Hal lain banyak yang lebih penting untuk membuat hubungan suami-istrilebih tahan lama.

Dikutip foxnews, sebuah studi yang dilakukan ahlipsikologi dari University of Colorado mempelajari pasangan yang telah menikahpaling sedikit 40 tahun. Hasilnya, kesamaan kepribadian ataupun perbedaankepribadian bukan menjadi faktor penentu dalam awetnya hubungan. Pengaruhkecocokan sifat dalam kesuksesan sebuah hubungan sangatlah kecil.

Ketergantungan pada hubungan atau kehangatan dalamhubungan bisa membuat perbedaan apapun tidak menjadi masalah. Perbedaan malahbisa menjadi faktor yang memperkuat suatu hubungan.

Sebuah penelitian lain oleh University of Californiamenyatakan hal yang sama. Studi terhadap pasangan paruh baya yang masing-masingsudah menikah lebih dari 55 tahun menemukan, kesamaan kepribadian justrumembuat kepuasaan dalam pernikahan menurun. Perbedaan kepribadian justrudipercaya memiliki korelasi yang kuat dengan kesuksesan pernikahan. Perbedaankepribadian ini dianggap bisa menjadi faktor yang menguntungkan ketikamenghadapi masalah.

Beralih ke topik lain, penelitian yang sama jugamencari tahu tentang tingkat kebahagiaan pasangan dalam pernikahan. Dalampenelitian tersebut ditemukan, umumnya wanita merasa lebih bahagia ketimbangpria.
Apa yang benar-benar bisa membuat pernikahanbertahan lama hingga kini masih belum diketahui. Para peneliti menemukan,faktor yang berkontribusi terhadap kebahagiaan pernikahan sulit untuk diukurdengan tes psikologi dan kepribadian.

Sumber : ForumkamiNET



Tidak ada komentar:

Posting Komentar